top of page

Durasi Olahraga Tepat, Imun Meningkat

Olahraga merupakan aktivitas yang kita lakukan dengan cara menggerakan anggota badan kita. Olahraga bisa kita lakukan dalam berbagai macam cara, yaitu berjalan kaki, jogging, berenang, bermain badminton, dan sebagainya. Ternyata olahraga yang kita lakukan sehari-hari memiliki dampak yang baik terhadap sistem imun. Sistem imun dalam tubuh manusia ada bermacam-macam contohnya (Gambar 1) ialah antibodi (imunoglobulin A), sitokin (IL-6), dan sel darah putih (Sel B, Sel T, Sel NK). Ketiga contoh sistem imun tersebut bekerja secara sinergi untuk menjaga tubuh manusia dari serangan patogen atau benda asing. Durasi dan intensitas olahraga yang tepat dan rutin dapat meningkatkan sistem imun pada manusia.

Gambar 1. Olahraga dapat mempengaruhi sistem imun (Nieman & Wentz 2019).


Menurut artikel yang berjudul The compelling link between physical activity and the body’s defense system oleh Nieman & Wentz (2019), menyatakan dalam ulasannya bahwa olahraga dapat meningkatkan produksi dan kinerja dari sistem imun. Olahraga dengan intensitas sedang dengan durasi dibawah 60 menit per hari diketahui dapat meningkatkan produksi antibodi dan sitokin pada darah. Durasi tersebut juga dapat membantu antibodi dan sitokin tersirkulasi pada tubuh dengan baik. Bagi yang baru mau memulai berolahraga, dapat dicoba untuk melakukan aktivitas jalan kaki selama 30-45 menit. Berdasarkan artikel tersebut, dengan berjalan kaki dapat meningkatkan produksi sistem imun. Kegiatan olahraga lainnya seperti di Gym juga dapat dilakukan dengan durasi 30-45 menit.

Olahraga dengan intensitas berat dan durasi lebih dari 60 menit dapat meningkatkan resiko terkena infeksi saluran pernafasan atas (URTI). Kondisi ini dapat dijumpai oleh para atlet yang perlu melakukan latihan yang ketat. Meskipun olahraga yang dilakukan dapat meningkatkan sistem imun, namun hormon stress juga akan dihasilkan. Hormon stress dapat menghambat pembentukan sistem imun. Pemicu hormon stress dapat disebabkan karena adanya tekanan dan juga kurangnya waktu untuk beristirahat. Diagram J pada gambar 2 menunjukkan bahwa intensitas olahraga sedang dapat menurunkan resiko terkena penyakit URTI.


Gambar 2. Diagram J pengaruh intensitas olahraga terhadap resiko penyakit URTI (Nieman & Wentz 2019).


Maka dari itu, perlu adanya keseimbangan antara intensitas dengan waktu yang dimanfaatkan saat berolahraga. Keseimbangan akan menciptakan timbal balik yang sama baiknya antara memiliki bentuk tubuh yang ideal dan juga daya tahan tubuh yang baik. Makanan dan minuman yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi sistem imun. Jika mengonsumsi panganan sehat dan olahraga yang baik, maka tidak dipungkiri kita akan tahan dari serangan virus atau bakteri yang tidak diinginkan. Seperti halnya yang sedang heboh saat ini ialah virus korona. Apabila kita mempunyai pola hidup sehat, membatasi kontak langsung dengan orang yang sedang flu, dan menjaga kebersihan diri maka tidak perlu takut dan khawatir bila menghadapi kasus serangan virus korona. (BC)



Sumber Pustaka

Nieman DC, Wentz LM. 2019. The compelling link between physical activity and the body’s defense system (ulasan). Journal of Sports and Health Science. 8(3): 201-217.

Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

Ask

Food Lab

Ask
Certification

bottom of page