top of page

Perkuat Komunikasi Publik BB Pascapanen Luncurkan LAYAN-I PASPA


Bogor, Sains Indonesia - Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), Badan Litbang Pertanian luncurkan LAYAN-I PASCA untuk memperkuat komunikasi dengan masyarakat. Layanan komunikasi dua arah tersebut ditujukan kepada para pelaku usaha, kalangan akademisi, dan pemerintah daerah terkait semua persoalan yang berkaitan dengan pascapanen.

Kepala BB Pascapanen, Dr Prayudi Syamsuri mengatakan, melalui LAYAN-I PASCA, pihaknya bisa berkomunikasi dua arah dengan pelaku usaha. Sehingga tidak hanya diseminasi inovasi dan teknologi dari BB Pascapanen kepada masyarakat, namun masyarakat khususnya pelaku usaha baik kecil, menengah, hingga industri bisa berkomunikasi langsung via layanan ini.

“Masyarakat bisa berkonsultasi baik mengenai teknologi pangan, karakter bahan pangan yang sesuai untuk setiap jenis industri pangan, hingga bantuan informasi jaringan pelaku usaha industri pangan. MAsyarakat bisa registrasi di layanan online tersebut,” beber Prayudi saat membuka Public Hearing Layanan Informasi Publik di Bogor, Selasa (30/7).

Lebih lanjut Prayudi mengatakan, Ia akan mendorong para peneliti dan perekayasa di lingkup BB Pascapanen untuk aktif berkomunikasi dengan para pelaku usaha melalui LAYAN-I PASCA ini. Para pelaku usaha juga bisa memilih chat room (jalur komunikasi) dengan peneliti yang sesuai dengan kebutuhannya. Jika belum tahu harus berkomunikasi dengan peneliti yang mana, maka admin akan mengarahkan komunikasi dengan peneliti yang tepat.

“Ini rumah bersama antara kami penyedia inovasi dan teknologi di bidang pascapanen dengan para pelaku usaha, mulai usaha kelas rumah tangga hingga industri besar. Semua data konsultasi yang masuk akan menjadi Big Data di bidang pascapanen yang menjadi alat analisis kami dalam mengembangkan inovasi pascapanen,” kata Prayudi.

Sistem informasi publik ini menurut alumnus Institut Pertanian Bogor itu, mengintegrasikan pengembangan database yang terpusat untuk semua teknologi yang dihasilkan, baik dalam bentuk deskripsi dan foto, leaflet, poster, buku dan video. Dengan demikian akan memudahkan pengguna memilih media apa yang sesuai.

Dalam LAYAN-I PASPA juga calon pengguna dapat melakukan pendaftaran dengan mengisi form yang berisi jenis dan waktu layanan yang dipilih, serta identifikasi penggunan layanan. “Dengan aplikasi ini pendafta akan segera mendapatkan kepastian terkait penyelenggaraan layanan seperti waktu, ruangan dan narasumber,” ujarnya.

Namun sebelumnya pelanggan diminta juga mengisi kuisioner terakit layanan yang diperolehnya. Dari hasil kuisioner, pengelola layanan dapat memperoleh informasi terkait teknologi yang banyak disukai pengguna dan mengevaluasi pelaksanaan layanan.

Meski BB Pascapanen sudah memiliki layanan onlie untuk laboratorium pengujian dan jurnal online, namun Prayudi mengakui, justru layanan yang penggunaannya tinggi adalah kunjungan, bimbingan teknis dan magang yang selama ini masih dilayani secara konvensional. Karena sifatnya menunggu (tidak proaktif), waktu yang dibutuhkan cukup panjang bagi pelanggan untuk mendapatkan kepastian.

“Karena itu lah kita melakukan inovasi terhadap layanan dengan mengembangkan sistem informasi layanan publik yang diberinama LAYAN-I PASPA,” ujarnya. Dengan sistem ini Prayudi berharap, layanan publik BB Pascapanen dapat ditingkatkan, sehingga inovasi teknologi pascapanen dapat samapi ke publik secara meluas dan dapat dimanfaatakn untuk kesejahteraan masyarakat.

Selama ini ada sembilan layanan publik BB Pascapanen. Yakni, layanan informasi dan konsultasi inovasi teknologi pascapanen, bimtek/pelatihan, karya wisata/studi banding, magang/PKL, majalah ilmiah (jurnal), kerjasama, inkubator, perpusatakaan dan layanan uji analisa laboratorim.

Sebagai salah satu upaya mendesiminasi hasil penelitian, Prayudi mengatakan, pihaknya mengajak pelaku usaha. Misalnya dengan adanya penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan PT. Embrio Biotekindo dalam penerapan teknologi produksi mie sagu tempe, MoU dengan Pondok Pesantren Al Quran Wal Hadis dalam penerapan teknologi produksi mi sagu dan MoU dengan Kelompok Tani Setia dalam penerapan teknologi produksi mi nusantara.

Setia Lesmana

Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

Ask

Food Lab

Ask
Certification

bottom of page